Hujan tidak Menentu, Petani Merugi
Mutmainah 03 Januari 2020 10:11:24 WIB
Desa Wunung telah diguyur hujan sejak bulan Desember tahun 2019, sehingga masyarakat Desa Wunung yang mayoritas bekerja sebagai petani mulai menanam palawija. Tanaman yang sudah ditanam sejenis jagung, kacang, padi, dan singkong. Akan tetapi, setelah beberapa hari bercocok tanam, hujan tidak turun lagi. Dengan demikian, tanaman mengering bahkan mati.
Melihat kondisi tanaman yang mati, petani Desa Wunung menanam kembali benih palawija saat hujan datang lagi. Bahkan ada yang menanam hingga 3x pada lahan yang sama. Hal ini tentu merugikan baik dari segi modal benih maupun tenaga tanamnya.
Setelah sebulan bercocok tanam dengan "ketidakpastian" tersebut, kini Bulan Januari hujan sudah sering turun, sehingga tanaman mulai tumbuh subur dan petani siap menabur pupuk. Ladang-ladang pun sudah terlihat menghijau. Dengan kejadian bercocok tanam hingga 2-3 kali ini, menjadi pengalaman ke depan agar tidak terburu-buru memulai cocok tanam jika hujan baru turun satu kali/jarang turun.
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- Kodim Giatkan Program Penghijauan di Wilayah Wunung
- Penyaluran CPP Untuk Bantuan Pangan Beras Wunung Tahun 2024 di Kalurahan Wunung
- Pemerintah Kalurahan Wunung Menyelenggarakan Pelatihan Untuk Petani Milenial
- Penyaluran Program Ketahanan Pangan Kalurahan Wunung Berupa Pembagian Bibit Jagung Hibrida
- Imunisasi Japanese Encephalitis Kalurahan Wunung
- Musyawarah Pembentukan Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Kalurahan Wunung
- Pengajian Ahad Pagi PRA Wunung, Hadirkan Ustadz Sugiyarto